PERTEMUAN 1
TULISAN
1
1. KONSEP SEHAT: Menurut
WHO (1947) Sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara
fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan
(WHO, 1947).
2. SEJARAH
KESEHATAN MENTAL: Makna
gangguan mental yang berbeda-beda tersebut membawa implikasi yang berbeda juga
dalam menanani individu yang terkena ganguan mental. Jadi pengertian Kesehatan Mental itu sendiri ialah kemampuan seseorang
menyesuaikan diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai kemampuannya,
baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti
menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan
masyarakat serta teman sebaya.
3. PENDEKATAN
KESEHATAN MENTAL: Tidak ada garis yang
tegas dan universal yang membedakan orang sehat mental dari orang sakit
mental. Sehat atau sakit
mental bukan dua hal yang secara tegas terpisah. Sehat atau tidak sehat mental
berada dalam satu garis dengan derajat yang berbeda. Berdasarkan orientasi
penyesuaian diri, kesehatan mental perlu dipahami sebagai kondisi kepribadian
seseorang secara keseluruhan. Penentuan derajat kesehatan mental seseorang
bukan hanya berdasarkan jiwanya tetapi juga berkaitan dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan seseorang dalam lingkungannya.
TULISAN
2
1. TEORI KEPRIBADIAN
SEHAT
A. ALIRAN PSIKOANALISA
Teori
Freud mengenai kepribadian dapat diikhtisar dalam rangka struktur,dinamika dan
perkembangan kepribadian.
1.Struktur Kepribadian
Menurut Freud kepribadian
terdiri atas 3 sistem atau aspek,yaitu:
1.Das Es(the id),yaitu
aspek biologis,
2.Das Ich(the ego),yaitu aspek psikologis,
3.Das Ueber Ich(the super ego), yaitu aspeK sosiologis.
B. ALIRAN BEHAVIORISTIK: Aliran
behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin , yaitu didalam suatu sistem
kompleks yang bertingkah lakumenurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam
pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sesuai sesuatu orgame yang
bersifat baik, teratur dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas,
kegembiraan hidup, beraktivitas, seperti alat pengatur panas.
c. ALIRAN HUMANISTIK: Manusia didorong oleh
kebutuhan-kebutuhan universal yang dibawa sejak lahir yang tersusun dalam suatu
tingkat dari yang paling kuat sampai yang paling lemah.
Menurut
Maslow jika tingkat kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat terpenuhi, maka kita
tidak bisa disebut sebagai manusia yang sehat secara psikologis.
TULISAN 3
1.
PENYESUAIAN DIRI: Penyesuaian diri
adalah proses mengubah diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana
dia hidup agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal,
ketegangan, frustasi dan konflik sehingga tercapainya keharmonisan pada diri
sendiri serta lingkungannya dan akhirnya dapat diterima oleh kelompok dan
lingkungannya.
2. PERTUMBUHAN PERSONAL: Dengan adanya naluri yang dimiliki suatu
individu, dimana ketika dapat melihat lingkungan di sekitarnya maka secara
tidak langsung maka individu akan menilai hal-hal di sekitarnya apakah hal itu
benar atau tidak, dan ketika suatu individu berada di dalam masyarakat yang
memiliki suatu norma-norma yang berlaku maka ketika norma tersebut di jalankan
akan memberikan suatu pengaruh dalam kepribadian.
PERTEMUAN 2
TULISAN 1
1. TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
A. Allport: Allport mengakui bahwa masa kanak-kanak mempunyai
andil dalam mewujudkan pribadi yang sehat, hanya saja hubungan itu tidak
bersifat fungsional yang berkesinambungan. Menurut Allport peranan orang tua
(ibu) mempengaruhi perkembangan proprium anak.
B.
Carl Rogers: Orang yang sehat
menurut Rogers adalah orang yang bisa
mengaktualisasikan dirinya. Aktualisasi diri terjadi berkesinambungan,
tidak statis. Aktualisasi diri adalah suatu proses yang sulit dan terkadang
menyakitkan. Berkembangnya konsep diri yang sehat tergantung dari pengalman
masa kecil anak akan pnerimaan dan cinta kasih (ibu).
C. Abraham Maslow: Menurut
Maslow, setiap individu memiliki potensi untuk berkembang (Personal growth).
Dalam menjelaskan kebutuhan manusia, Maslow membntuk hirarki kebutuhan menjadi:
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Rasa aman
3. Kebutuhan Kasih sayang
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Aktualisasi Diri
D. Erich Fromm: Fromm melihat
kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya bahwa
kesehatan jiwa harus di definisikan menurut bagaimna baik nya masyarakat
menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan menurut
bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan masyarakat.
TULISAN 2
A.PENGERTIAN
STRES: Stress adalah suatu respon tubuh yang
tidak spesifik terhadap aksi atau tuntutan atasnya.
Faktor-faktor penyebab stres:
Ø Faktor Individual
Ø Faktor Sosial
Ø Faktor Sosial
B. Tipe-tipe Stres: Ada
beberapa jenis-jenis stressor psikologis (dirangkum dari folkman,
1984; Coleman,dkk,1984 serta Rice, 1992) yaitu:
1. Tekanan (pressures)
2. Frustasi
3. Konflik
4. Kecemasan
C. Symptom
reducing
responses terhadap
stres: Defense Nechanism
1. Menghilangkan stres mekanisme pertahanan, dan penanganan yang
berfokus pada masalah.
2. Strategi
penanganan stres dengan mendekat dan menghindar (Santrock, 2003 : 567).
3. Berpikir
positif dan self-efficacy
4. Sistem
dukungan
5. Berbagai
strategi penanganan stres
D. Pendekatan Problem
Solving Terhadap
Stress: Strategi koping
yang spontan mengatasi stres:
Kita mengalahkan
stress dengan cara menyelesaikan problem stressor (hal yang membuat stress itu). Misalnya,
kita stress karena menderita suatu penyakit, maka kita menyelesaikan masalah
dengan berobat sehingga penyakit kita bisa sembuh. Atau bisa juga dengan
mengusahakan agar kita bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang terjadi (bila
situasinya sendiri tidak bisa dirubah).
TULISAN 3
1. Koping (coping) Stres
A. Pengertian: Koping adalah
sebuah mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang
diterima tubuh dan beban tersebut menimbulkan respon tubuh yang sifatnya
nonspesifik yaitu stres.
B. Jenis-jenis koping: Menurut Rasmun, ( 2004 ) dan Mustikasari, ( 2008 ) jenis koping
ada dua yaitu:
1.Koping
Psikologis
2.Koping psikososial
2. Jenis-jenis koping yang konstruktif atau
positif
Harmer dan Ruyon (1984) menyebutkan jenis-jenis koping yang
dianggap konstruktif: yaitu:
1. Penalaran (reasoning)
2. Objektifitas
3. Konsentrasi
4. Penegasan diri (self
assertion)
5. Pengamatan diri (self
observation)
PERTEMUAN 3
TULISAN 1
1. PENYESUAIAN
DIRI DAN PERTUMBUHAN
Penyesuaian
diri adalah proses yang diharapi oleh individu dalam mengenal lingkungan yang
baru. Menurut Schneider (dalam Partosuwido, 1993) penyesuaian diri merupakan
kemampuan untuk mengatasi tekanan kebutuhan, frustrasi dan kemampuan untuk
mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat.
A. Konsep penyesuaian
diri:
a.
Aktualisasi diri
b. Perkembangan diri
B. Pertumbuhan Personal
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup
pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel
mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus.
TULISAN 2
2. HUBUNGAN INTERPERSONAL
Hubungan interpersonal
adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi
pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalny.
A. MODEL-MODEL HUBUNGAN INTERPERSONAL
Ada 4 model hubungan interpersonal yaitu meliputi :
1. Model
pertukaran sosial (social exchange
model)
2. Model peranan (role modeel)
3. Model
permainan (games people play model)
4.
Model Interaksional (interacsional model)
B. Memulai hubungan
Adapun tahap-tahap dalam hubungan
interpersonal yakni meliputi:
1. Pembentukan.
2. Ketertarikan Interpersonal / Peneguhan Hubungan
C. Intimasi dan hubungan pribadi
Steinberg (1993)
berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara
dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk
memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif
serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama.
D. Intimasi dan pertumbuhan
Apapun alasan
untuk berpacaran, untuk bertumbuh dalam keintiman, yang terutama adalah cinta.
Keintiman tidak akan bertumbuh jika tidak ada cinta.
TULISAN 3
3. CINTA DAN
PERKAWINAN
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan
pribadi. Sedangkan Perkawinan adalah
ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk
hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat
yang meresmikan hubungan antar pribadi yang biasanya intim dan seksual.
A. Bagaimana Memilih Pasangan
Dalam memilih pasangan hidup, baik bagi laki-laki maupun perempuan
keduanya memiliki hak untuk memilih yang paling tepat sebagai pasangannya. Maka
dari itu harus benar-benar diperhitungkan ketika memilih pasangan yang baik.
Bila menginginkan pasangan hidup yang baik maka kita juga harus baik.
B. Seluk-beluk
Hubungan Dalam Perkawinan
Hubungan dalam pernikahan bisa berkembang dalam tahapan yang bisa
diduga sebelumnya. Namun perubahan dari satu tahap ke tahap berikut memang
tidak terjadi secara mencolok dan tak memiliki patokan batas waktu yang pasti.
C. Penyesuaian dan
Pertumbuhan dalam Perkawinan
Perkawinan
merupakan salah satu tahapan dalam hidup yang pasti diwarnai oleh perubahan.
Dan perubahan yang terjadi dalam sebuah perkawinan, sering tak sederhana.
Perubahan yang terjadi dalam perkawinan banyak terkait dengan terbentuknya
relasi baru sebagai satu kesatuan serta terbentuknya hubungan antarkeluarga
kedua pihak.
D. Perceraian dan
Perkawinan Kembali
Jika ingin
sukses dalam pernikahan baru, perlu menyadari tentang beberapa hal tertentu,
jangan biarkan kegagalan masa lalu mengecilkan hati. Menikah Kembali setelah
perceraian bisa menjadi pengalaman menarik. tinggalkan masa lalu dan berharap
untuk masa depan yang lebih baik.
E. Single Life
Banyak orang mengalami single life. Alasan yang paling sering dikemukakan oleh seorang single adalah tidak ingin kebebasannya dikekang.
Apalagi jika mereka telah sekian lama menikmati kebebasan bagaikan burung yang
terbang bebas di angkasa.