A. Definisi Komunikasi
Menurut Carld I Hoveland (dalam Arifin, 1982) komunikasi
adalah proses dengan mana seorang individu (komunikator) mengoperkan stimuli
(biasanya menggunakan lambang-lamabang bahasa) untuk mengubah tingkah laku
individu (komunikan) yang lain. Dalam definisi hovelan ini, komunikasi bukan hanya sekedar penyampaian pesan, melainkan juga dengan
tujuan mengubah tingkah laku orang lain. Di sini jelas bahwa masalahpengaruh
pesan itu merupakan juga bagian yang penting dalam komunikasi.
Ø Pengkodean
(Encoding) pengiriman mengkodean
informasi yang akan disampaikan diterjemahkan ke dalam simbol atau isyarat yang
biasanya dalam bentuk kata-kata agar orang lain mengerti tentang informasi yang
disampaikannya.
Ø Pesan
(Message) pesan dapat dalam segala
bentuk yang biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra
penerima, misalnya pidato dapat di dengar dan jika tertulis dapat di baca,
isyarat dapat dilihat atau dirasakan.
Ø Saluran
(Channel) adalah cara mentrasmisikan
(menyampaikan) pesan, misalnya kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang
diucapkan. Agar komunikasi dapat efektif dan efisien. Saluran (media) harus
sesuai untuk pesan.
Ø Penerima
(Recaiver) adalah orang yang
menafsirkan pesan dari penerima, jika pesan tidak sampai kepada penerima.
Komunikasi tidak terjadi.
Ø Penafsiran
Kode (Decoding) adalah proses dimana
penerima mentafsirkan pesan dan menterjemahkannya menjadi informasi yang
berarti baginya. Semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang
dimaksudkan oleh pengirim, makin efektif komunikasi yang terjadi.
Ø Umpan
Balik (Feedback) adalah pembalik dari
proses komunikasi dimana reaksi terhadap komunikasi pengirim dinyatakan. Karena
penerima menjadi pengirim, umpan balik mengalir lewat langkah yang sama seperti
semula. Semakin cepat umpat balik semakin efektif dalam komunikasi.
C. Hambatan
Komunikasi
Di dalam komunikasi selalu ada
hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi. Menurut
Ron Ludlow dan Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi
tidak efektif yaitu :
a.Status
Effect
Adanya
perbedaan status sosial yang dimiliki setiap manusia. Misalnya karyawan dengan
status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang
diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan
aspirasinya atau pendapatnya.
b.Semantic
Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang
dipergunakan komikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya
kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus
benar-benar memperhatikan gangguan semantik ini, sebab kesalahan pengucapan
atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian
(misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada selanjutnya
dapat menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran
seperti contoh pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi
keledai, dan lain-lain.
c.Perceptual
Distortion
Perceptual
Distortion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit diri
sendiri dan perbedaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap
orang lain. Sehingga dalam komunikasi terdapat perbedaan persepsi dan wawasan
atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.
d. Cultural
Differences
Hambatan
yang terjadi karena disebabkan oleh adanya perbedaan kebudayaan, agama dan
lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras dan
bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti yang
berbeda di tiap suku. Contohnya : kata "jangan" dalam bahasa Indonesia
artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut sebagai
suatu jenis makanan berupa sup.
e.Physical
Distraction
Hambatan
ini disebabkan oleh gangguan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi.
Contohnya
: suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya
yang kurang jelas.
f.Poor
choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media
yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan misalnya
sambungan telepon yang tak terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul,
gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat
sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.
g.No
Feed Back
Hambatan
tersebut adalah seorang sender yang mengirimkan pesan kepada receiver namun
tidak ada respon dan tanggapan dari receiver, maka yang terjadi adalah
komunikasi satu arah yang sia-sia. Contohnya : Seorang manajer menerangkan
suatu gagasan yang di tunjukkan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan
tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain
tidak peduli dengan gagasan seorang manajer.
Adapun
hambatan terhadap komunikasi yang efektif yaitu :
1.Mendengar
2.Mengabaikan informasi yang bertentangan
dengan apa yang kita ketahui.
3.Menilai sumber
4.Persepsi yang berbeda
5.Kata yang berarti lain bagi orang yang
berbeda
6.Sinyal nonverbal yang tidak konsisten
7.Pengaruh emosi
8.Gangguan
D. Definisi
Komunikasi Interpersonal Efektif
Devito (dalam Liliweri, 1991)
didefinisikan komunikasi interpersonal sebagai pengiriman pesan-pesan dari
seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan
umpan balik secara langsung. Selanjutnya bahwa komunikasi interpersonal,
individu selain menunjukkan perhatian juga menunjukkan seberapa jauh perhatian
itu diberikan. Semakin besar interaksi interpersonal yang ada menunjukkan
semakin besar perhatian seseorang pada orang lain yang diajak komunikasi,
sebaliknya semakin sedikit komunikasi interpersonal yang terjadi semakin kecil
orang memperhatikannya.
E. Komunikasi
Interperonal Efektif dalam Organisasi
Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat
menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah
antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan
atasan (upward communication), maupun
antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral
communication). Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi
mencakup dua bagian yaitu:
a.
Componencial
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan
mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan
oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya
dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
b.
Situational
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan
potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.
KESIMPULAN
Komunikasi
adalah proses dengan mana seorang individu (komunikator) mengoperkan stimuli
(biasanya menggunakan lambang-lamabang bahasa) untuk mengubah tingkah laku
individu (komunikan) yang lain.
Fungsi komunikasi interpersonal yang efektif ialah
membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu, menyampaikan pengetahuan,
mengubah sikap dan perilaku, pemecahan masalah hubungan antar pribadi dan citra
diri menjadi lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin, Abwar. 1982. Strategi Komunikasi. Bandung: Armic
Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antarpribadi. Bandung : Citra
Aditya Bakti
Suranto. 2011. Komunikasi
Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu, Edisi Pertama