Suatu alamat IP yang unik diperlukan bagi setiap komponen jaringan dan host yang berkomunikasi dengan memakai TCP/IP.Jaringan-jaringan TCP/IP biasanya dikategorikan menjadi tiga golongan utama yang sudah menetapkan ukurannya lebih dulu. Masing-masing jaringan dapat dibagi menjadi subjaringan-subjaringan yang lebih kecil oleh administrator sistem dengan memakai subnet mask untuk membagi suatu alamat IP menjadi dua bagian. Satu bagian mengidentifikasi host (komputer), bagian lainnya mengidentifikasi pemilik jaringan itu. Masing-masing host TCP/IP diidentifikasi oleh suatu alamat IP logis. Alamat IP adalah suatu alamat layer jaringan dan tidak bergantung pada alamat layer data-link (seperti suatu alamat kontrol akses media pada network interface card). Pada bagian ini, Anda akan belajar bagaimana pengalamatan IP pada suatu jaringan TCP/IP.
http://id.wikipedia.org/wiki/Internet_protocol_suite
1. Alamat IP
Alamat IP merupakan sebuah angka
32-bit yang secara unik mengidentifikasi sebuah host (komputer atau device
lain, misalnya printer atau router) pada suatu jaringan TCP/IP. Alamat IP pada
umumnya dinyatakan dalam format desimal yang diberikan titik dengan empat angka
yang dipisahkan oleh titik, misalnya 192.168.123.132.
Agar TCP/IP WAN bisa berjalan secara
efektif sebagai sekumpulan jaringan, router yang menyampaikan paket-paket data
di antara jaringan-jaringan tidak perlu mengetahui lokasi host yang
sesungguhnya yang menjadi tujuan suatu paket informasi. Router hanya perlu
mengetahui host itu merupakan suatu anggota jaringan apa dan memakai informasi
yang disimpan di dalam tabel route-nya untuk menentukan bagaimana memperoleh
paket ke jaringan milik host tujuan. Setelah paket dikirimkan ke jaringan
tujuan, paket tersebut dikirimkan ke host yang tepat. Agar proses ini bisa
berjalan, suatu alamat IP mempunyai dua bagian: ID jaringan dan ID host.
2. ID Jaringan
ID jaringan mengidentifikasi host
TCP/IP yang diletakkan pada jaringan fisik yang sama. Semua host pada jaringan
fisik yang sama harus diberikan ID jaringan yang sama agar bisa berkomunikasi
satu sama lain. Jika router menghubungkan jaringan-jaringan Anda, seperti
ditampilkan pada Gambar 2, maka ID jaringan yang unik dibutuhkan bagi setiap
koneksi area yang luas. Misalnya, dalam uraian di bawah ini:
- Jaringan 1 dan 2 mencerminkan dua jaringan yang di-routed.
- Jaringan 3 mencerminkan koneksi WAN di antara router-router.
- Jaringan 3 memerlukan sebuah ID jaringan sehingga interface di antara dua router itu dapat diberikan ID host yang unik.
3. ID Host
ID host mengidentifikasi suatu host
di dalam sebuah jaringan. ID host harus unik supaya jaringan itu bisa ditandai
oleh ID jaringan. Suatu alamat IP mengidentifikasi lokasi sistem pada jaringan
melalui cara yang sama sebagaimana sebuah alamat jalan raya mengidentifikasi
sebuah rumah di dalam blok sebuah kota.
4. Domain
Tata cara penamaan suatu host yang dikenal dengan istilah Domain, yang digunakan untuk menentukan posisi hirarki host dari jaringan Internet ini. Dibawah nama domain dalam hirarki ini dimungkinkan adanya nama subdomain.
Penentuan nomor IP Address dan nama domain tidak dapat dilakukan secara sembarang , permohonan harus diajukan kepada Internet Network Information Center (InterNIC). Badan ini bukan pengelola Internet melainkan megelola pemakaian alamat IP dan nama domain.
Beberapa nama domain yang ada di Internet:
com, co, digunakan untuk badan komersial.
contoh: yahoo.com, rcti.co.id
edu, ac, digunakan untuk lembaga pendidikan
contoh: ucla.edu, gunadarma.ac.id
gov, go,digunakan untuk lembaga pemerintahan
contoh: fbi.gov, bppt.go.id
net,untuk gateway jaringan, ISP
contoh: ibm.net
mil, digunakan untuk militer
contoh: af.mil
org, or, digunakan utuk organisasi
contoh: scout.org, asean.or.id
Karena saat ini jaringan Internet sudah mencakup banyak sekali
negara, maka untuk mempermudah identifikasi lokasi host Internet ini,
maka dibuat hirarki nama domain negara.
Berikut ini adalah beberapa nama domain negara:
id: Indonesia
au: Australia
ca: Canada
fr: France
my: Malaysia
sg: Singapura
uk: United Kingdom, dan lain-lain
http://diamond91key.wordpress.com/2010/10/20/metode-pengalamatan-di-internet/
5. Notasi Desimal Bertitik
Ada dua format untuk menunjuk sebuah
alamat IP – notasi desimal bertitik dan biner. Seperti diuraikan pada Gambar 3.
masing-masing alamat IP memiliki panjang 32-bit dan disusun dari empat bagian
8-bit. Bagian 8-bit ini dikenal sebagai octet. Contoh alamat IP 192.168.123.132
menjadi 11000000.10101000.01111011.10000100 dalam format biner. Angka-angka
desimal yang dipisahkan oleh tanda titik dalam notasi desimal bertitik
merupakan octet yang dikonversikan dari biner menjadi notasi desimal. Octet
men-cerminkan sebuah angka desimal yang bervariasi dari nol sampai 255 dan
seluruh 32 bit dari alamat IP dialokasikan ke ID jaringan dan ID host.
6. Konversi Alamat IP dari Biner
Menjadi Desimal
Untuk mengelola TCP/IP pada
jaringan, Anda harus mampu mengonversi nilai bit dalam suatu octet dari kode
biner menjadi suatu format desimal. Dalam format biner, masing-masing bit di
dalam octet memiliki nilai desimal yang ditugaskan. Bit yang diatur menjadi 0
selalu mempunyai nilai 0 dan bit yang diatur menjadi 1 dapat dikonversikan
menjadi nilai desimal. Bit yang berurutan nilai kecil mencerminkan nilai
desimal 1. Bit yang berurutan nilai besar mencerminkan nilai desimal 128. Nilai
desimal tertinggi dari suatu octet adalah 255 – artinya, ketika semua bit
diatur menjadi 1.
Di bawah ini tersaji tabel yang
memperlihatkan bit-bit di dalam satu octet yang dikonversikan dari kode biner
menjadi sebuah nilai desimal.
Kode
Biner
|
Nilai
Bit
|
Nilai
Desimal
|
00000000
|
0
|
0
|
00000001
|
1
|
1
|
00000011
|
1+2
|
3
|
00000111
|
1+2+4
|
7
|
00001111
|
1+2+4+8
|
15
|
00011111
|
1+2+4+8+16
|
31
|
00111111
|
1+2+4+8+16+32
|
63
|
01111111
|
1+2+4+8+16+32+64
|
127
|
11111111
|
1+2+4+8+16+32+64+128
|
255
|
7. Penggolongan Alamat
Alamat-alamat Internet yang saat ini
Anda kenal dialokasikan oleh InterNIC (http://www.internic.net). InterNIC ini
adalah organisasi yang mengelola Internet. Alamat IP tersebut dibagi menjadi
golongan-golongan. Golongan yang paling lazim adalah Golongan A, B, dan C.
Golongan D dan E memang ada, tetapi pada umumnya tidak dipakai oleh end user.
Masing-masing golongan alamat memiliki default subnet mask yang berbeda. Anda
dapat mengidentifikasi golongan alamat IP dengan melihat octet pertamanya. Di
bawah ini tersaji berbagai alamat Internet Golongan A, B, dan C, masing-masing
dengan contoh alamatnya.
Alamat Golongan A diberikan ke
jaringan dengan sejumlah besar host. Jaringan Golongan A memakai default subnet
mask 255.0.0.0 dan mempunyai 0-126 sebagai octet pertamanya. Alamat 10.52.36.11
adalah alamat Golongan A. Octet pertamanya adalah 10, yang terletak di antara 1
dan 126 yang termasuk inklusif.
Alamat Golongan B diberikan ke
jaringan berukuran sedang sampai jaringan berukuran besar. Jaringan Golongan B
memakai default subnet mask 255.255.0.0 dan memiliki 128-191 sebagai octet
pertamanya. Alamat 172.16.52.63 adalah alamat Golongan B. Octet pertamanya
adalah 172, yang terletak di antara 128 dan 191 yang termasuk inklusif.
Alamat Golongan C dipakai untuk LAN
yang kecil. Jaringan Golongan C memakai default subnet mask 255.255.255.0 dan mempunyai
192-223 sebagai octet pertamanya. Alamat 192.168.123.132 merupakan alamat
Golongan C. Octet pertamanya adalah 192, yang terletak di antara 192 dan 223
yang termasuk inklusif.
8. Pedoman Alamat IP
Kendati tidak terdapat aturan
bagaimana memberikan alamat IP, namun pastikan untuk memberikan ID host dan ID
jaringan yang valid. Ada beberapa pedoman umum yang harus Anda ikuti ketika
memberikan ID host dan ID jaringan:
- ID jaringan tidak dapat berupa angka 127. ID ini disediakan untuk fungsi diagnostik dan fungsi loopback.
- Bit ID host dan bit ID jaringan tidak dapat seluruhnya berbentuk 1. Jika semua bit diatur menjadi 1, maka alamat ditafsirkan sebagai suatu siaran, bukan ID host.
- Bit ID host dan bit ID jaringan tidak dapat seluruhnya berbentuk 0. Bila semua bit diatur menjadi 0, maka alamat yang ditafsirkan bisa berarti “hanya jaringan ini.”
- ID host harus unik bagi ID jaringan lokal.
- ID jaringan yang unik dibutuhkan bagi setiap jaringan dan koneksi area yang luas. Kalau Anda sedang berhubungan ke Internet umum, maka Anda diminta untuk memperoleh ID jaringan.
- Semua host TCP/IP, termasuk interface hingga router, memerlukan ID host yang unik. ID host pada router itu adalah alamat IP yang dikonfigurasikan sebagai default gateway milik workstation.
Masing-masing host pada suatu
jaringan TCP/IP memerlukan subnet mask – entah default subnet mask, yang
dipakai ketika suatu jaringan tidak dibagi menjadi subnet ataupun subnet mask
yang lazim, yang dipakai saat suatu jaringan dibagi menjadi subnet. Subnet mask
adalah alamat 32-bit yang dipakai untuk menghalangi atau “menutupi” suatu
bagian dari alamat jaringan demi membedakan ID jaringan dari ID host. Hal ini
memang perlu sehingga TCP/IP dapat menentukan apakah suatu alamat IP diletakkan
pada jaringan lokal atau jaringan yang jauh.
Kesimpulan
Alamat IP adalah suatu alamat layer jaringan dan
tidak bergantung pada alamat layer data-link (seperti suatu alamat kontrol
akses media pada network interface card). Pada bagian ini, Anda akan belajar
bagaimana pengalamatan IP pada suatu jaringan TCP/IP. Metode pengalamatan di internet sangat dibutuhkan
karena untuk menghubungkan komputer-komputer dengan jaringan internet, sehingga
setiap komputer memiliki alamat yang berbeda-beda dan untuk menentukan semua
itu harus mengajukan permohonan ijin terlebih dulu karena tidak boleh sembarangan
dilakukan.
Gambar