CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 27 Maret 2013

TULISAN 2

TEORI KEPRIBADIAN SEHAT


1. ALIRAN PSIKOANALISA
a. Situasi Ilmiah
Waktu psikologi mulai timbul sebagai ilmu pengetahuan pada pertengahan abad XIX di Jerman, maka yang dijadikan objek adalah kesadaran orang normal, dewasa dan beradab. Hal ini timbul terutama karena pengaruh Descartes  yang dengan berpangkal kepada semboyan:Cogito ego sum menetapkan bahwa objek psikologi kesadaran.Tugas psikologi  adalah menganalisis kesadaran itu,kesadaran digambarkan terdiri dari unsur-unsur structural  yang sangat erat hubungannya dengan proses-proses dalam panca indera.Psikologi berusaha mencari unsur dasar daripada kesadaran itu dan menentukan bagaimana unsur-unsur itu bergabung(demikianlah psikologi asosiasi bahkan sampai pada psikologi wundt).
            Pendapat yang demikian itu banyak menentang.Salah satu tentangan ialah dari Freud. Freud menganggap bahwa kesadaran hanya merupakan sebagian kecil saja daripada seluruh kehidupan psikis,Freud memisahkan psyche itu sebagai gunung es ditengah lautan yang ada diatas permukaan air laut itu menggambarkan kesadaran,sedangkan dibawah permukaan air laut-yang merupakan bagian terbesar menggambarkan ketidaksadaran.Di dalam ketidaksadaran itulah terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong pribadi.Karena itu untuk benar-benar memahami kepribadian manusia.Psikologi kesadaran yang oleg freud disebut psikologi permukaan tidak mencukupi:orang harus menjelajah lebih dalam kedaerah ketidaksadaran dengan mengembangkan psikologi dalam.Selama lebih dari 40 tahun Freud menjelajah ketidaksadaran itu dengan metode asosiasi bebas dan berhasil mengembangkan teori kepribadian yang kemudian besar sekali pengaruhnya dalam lapangan psikologi:
            Teori Freud mengenai kepribadian dapat diikhtisar dalam rangka struktur,dinamika dan perkembangan kepribadian.
1.Struktur Kepribadian
            Menurut Freud kepribadian terdiri atas 3 sistem atau aspek,yaitu:
1.Das Es(the id),yaitu aspek biologis,                                                    
2.Das Ich(the ego),yaitu aspek psikologis,
3.Das Ueber Ich(the super ego),yaitu aspek sosiologis.
            Kendatipun ketiga aspek itu masing-masing mempunyai fungsi,sifat,komponen,prinsip kerja,dinamika sendiri-sendiri namun ketiganya berhubungan dengan rapatnya sehingga sukar(tidak mungkin)untuk memisah-misahkan pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia;tingkah laku selalu merupakan hasil sama dari ketiga aspek itu.

2. ALIRAN BEHAVIORISTIK
            Teori Behaviorstik adalah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berlin tentang perubahan perilaku sebagai hasil dari penglaman.
Aliran behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin , yaitu didalam suatu sistem kompleks yang bertingkah lakumenurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan kaum behavioris,individu digambarkan sesuai sesuatu orgame yang bersifat baik, teratur dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, beraktivitas, seperti alat pengatur panas.
Kepribadian sehat behavioristik:
manusia adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol perilaku.
Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
Mementingkan faktor lingkungan
Menekankan pada faktor bagian
Menekankan pada tingkah laku yang Nampak dengan mempergunakan metode obyektif
Sifat mekanis mementingkan masa lalu
            Manusia diperlukan sebagai mesin, layaknya alat pengatur panas yang mengatur semuanya. Aliran ini menganggap manusia memberikan respon positif yang berasal dari luar. Dalam aliran ini manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendri.
Jadi manusia dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia dianggap tidak memiliki diri sendiri.
            Aliran ini sering dikatkan sebagai aliran ilmu jiwa namun tidak peduli pada jiwa. Pada akhir abad ke-19, Ivan Petrovic Pavlov memulai eksperimen psikologi yang mencapai puncaknya pada tahun 1940 – 1950-an. Di sini psikologi didefinisikan sebagai sains dan sementara sains hanya berhubungan dengan sesuatu yang dapat dilihat dan diamati saja. Sedangkan ‘jiwa’ tidak bisa diamati, maka tidak digolongkan ke dalam psikologi.
            Aliran ini memandang manusia sebagai mesin (homo mechanicus) yang dapat dikendalikan perilakunya melalui suatu pelaziman (conditioning). Sikap yang diinginkan dilatih terus-menerus sehingga menimbulkan maladaptive behaviour atau perilaku menyimpang. Salah satu contoh adalah ketika Pavlov melakukan eksperimen terhadap seekor anjing. Di depan anjing eksperimennya yang lapar, Pavlov menyalakan lampu. Anjing tersebut tidak mengeluarkan air liurnya. Kemudian sepotong daging ditaruh dihadapannya dan anjing tersebut terbit air liurnya. Selanjutnya begitu terus setiap kali lampu dinyalakan maka daging disajikan. Begitu hingga beberapa kali percobaan, sehingga setiap kali lampu dinyalakan maka anjing tersebut terbit air liurnya meski daging tidak disajikan. Dalam hal ini air liur anjing menjadi conditioned response dan cahaya lampu menjadi conditioned stimulus.
Percobaan yang hampir sama dilakukan terhadap seorang anak berumur 11 bulan dengan seekor tikus putih. Setiap kali si anak akan memegang tikus putih maka dipukullah sebatang besi dengan sangat keras sehingga membuat si anak kaget. Begitu percobaan ini diulang terus menerus sehingga pada taraf tertentu maka si anak akan menangis begitu hanya melihat tikus putih tersebut. Bahkan setelah itu dia menjadi takut dengan segala sesuatu yang berbulu: kelinci, anjing, baju berbulu dan topeng Sinterklas.
Ini yang dinamakan pelaziman dan untuk mengobatinya kita bisa melakukan apa yang disebut sebagai kontrapelaziman (counterconditioning).
            Pandangan behavioristic dengan menekankan pada aspek observasi dan proses internal individu.Bagi mereka yang beraliran kognitif.Pandangan bandura dirasakan lebih lengkap dibandingkan pandangan ahli behavioristic lainnya.Oleh karena teorinya disebut teori belajar social atau modeling.Prinsipnya adalah perilaku merupakan hasil interaksi resiprokal antara pengaruh tingkah laku,kognitif dan lingkungan.Teorinya ini juga di dukung oleh percobaan eksperimental yang dapat dipertanggungjawabkan.
            Singkatnya,Bandura menekankan pada proses modeling sebagai sebuah proses belajar.Bandura membuka perspektif baru dalam aliran behavioristic dengan menekankan pada aspek observasi dan proses internal individu.Bagi mereka yang beraliran kognitif,pandangan Bandura ini dirasakan lebih lengkap disbandingkan pandangan ahli behavioristic lainnya.
            Teori utama dari Albert Bandura adalah observational learning atau modeling adalah factor penting dalam proses belajar manusia.

3. ALIRAN HUMANISTIK
            Dalam teori kepribadian sehat menurut Maslow, ada beberapa point yang dijabarkan tentang pendekatan Maslow terhadap kepribadian. Dia percaya bahwa menyelidiki kesehatan psikologis, satu-satunya tipe orang yang dipelajari ialah orang yang sangat sehat. Berikut ini dijelaskan konsep menurut Abraham Maslow kesehatan mental yang meliputi :


1. Hierarki kebutuhan manusia
            Kita didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang dibawa sejak lahir yang tersusun dalam suatu tingkat dari yang paling kuat sampai yang paling lemah. Ibarat suatu tangga, kita harus meletakkan kaki pada anak tangga pertama sebelum berusaha mencapai anak tangga kedua, dan seterusnya, sampai kita mampu naik pada tingkat yang paling tinggi. Dan kebutuhan-kebutuhan itu adalah :
1.   Kebutuhan Fisiologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap makanan, air, udara, tidur, seks dan pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting untuk kelangsungan hidup. Dan juga kebutuhan ini merupakan yang terkuat dan sifatnya amat penting dari semua kebutuhan.
2.   Kebutuhan Akan Rasa Aman. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi kebutuhan-kebutuhan akan jaminan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan akan rasa aman juga merupakan kebutuhan untuk mendapatkan perlindungan agar dapat melangsungkan hidup dengan baik.
3.  Kebutuhan Akan Memiliki Cinta dan Kasih. Kebutuhan ini semacam layak untuk mendapatkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap orang lain, baik seperti orang tua, kakak, adik, sahabat, ataupun saudara dengan tujuan agar merasakan perasaan memiliki. Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan membangun suatu hubungan akrab dan penuh perhatian, dan dalam hubungan ini memberi dan menerima cinta adalah sama pentingnya.
4.  Kebutuhan Akan Penghargaan. Yaitu penghargaan yang berasal dari orang lain dan juga terhadap diri sendiri. Penghargaan yang berasal dari orang lain (dari luar) misalnya popularitas ataupun keberhhasilan dalam masyarakat. Ada banyak cara juga supaya orang lain bisa menghargai kita, menurut saya apabila dengan cara yang negatif, kita bisa saja memamerkan serta gengsi kita dengan apa yang kita miliki, seperti mengendarai mobil mewah yang kita miliki, membeli rumah besar, dsb. Kita tidak dapat menghargai diri kita jika kita tidak mengetahui kita apa dan siapa.
5.   Aktualisasi diri. Apabila kita telah memuaskan semua kebutuhan diatas, maka kita didorong oleh kebutuhan yang paling tinggi, yaitu aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat didefinisikan sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat kita, pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita. Kita harus bisa menjadi menurut potensi yang kita miliki. Maslow menyebutkan apabila kita dapat memuaskan kebutuhan kita dari tingkat yang rendah, kita masih merasa aman secara fisik maupun emosional, mempunyai rasa memiliki dan juga merasa bahwa kita adalah diri yang berharga. Namun apabila kita gagal dalam tahap aktualisasi diri ini, maka kita akan merasa kecewa, tidak tenang dan tidak puas. Dengan begitu, kita tidak akan berada dalam damai pada diri kita sendiri dan tidak bisa dikatakan bahwa kita sehat secara psikologis.
2.  Kepribadian yang sehat menurut Maslow
            Seperti yang disebutkan diatas, menurut Maslow jika tingkat kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa disebut sebagai manusia yang sehat secara psikologis. Maslow juga menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu tidak berjuang, tetapi mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam “metamotivation”. Ia juga menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak didorong dan tidak berjuang”, itu berarti memang orang yang mampu mengaktualisasikan diri tidak berjuang melainkan berusaha.
            Menurut Maslow, syara untuk mencapai aktualisasi diri adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi tela disebutkan, yaitu memuaskan hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya yang pertama adalah kebutuhan akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, serta penghargaan diri. Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.
            Kita juga tidak membutuhkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam waktu yang sama, akan tetapi dapat membutuhkannya dalam waktu yang berbeda. Hanya kebutuhan yang sangat penting yang akan dirasakan pada saat bersamaan dan dalam setiap momen tertentu.
          
REFERENSI:
Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian Sehat. Yogyakarta : Kansius
Freist, J & Freist, Gregory (1998), Theories of Personality, Amerika : Mc Graw Hill.
Supratiknya, A. (1993). Psikologi Kepribadian 1 Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: Kanisius

0 komentar:

Posting Komentar