TEORI KEPRIBADIAN SEHAT
1. ALIRAN PSIKOANALISA
a.
Situasi Ilmiah
Waktu psikologi mulai
timbul sebagai ilmu pengetahuan pada pertengahan abad XIX di Jerman, maka yang
dijadikan objek adalah kesadaran orang normal, dewasa dan beradab. Hal ini
timbul terutama karena pengaruh Descartes
yang dengan berpangkal kepada semboyan:Cogito ego sum menetapkan bahwa
objek psikologi kesadaran.Tugas psikologi
adalah menganalisis kesadaran itu,kesadaran digambarkan terdiri dari
unsur-unsur structural yang sangat erat
hubungannya dengan proses-proses dalam panca indera.Psikologi berusaha mencari
unsur dasar daripada kesadaran itu dan menentukan bagaimana unsur-unsur itu
bergabung(demikianlah psikologi asosiasi bahkan sampai pada psikologi wundt).
Pendapat yang demikian itu banyak
menentang.Salah satu tentangan ialah dari Freud. Freud menganggap bahwa
kesadaran hanya merupakan sebagian kecil saja daripada seluruh kehidupan
psikis,Freud memisahkan psyche itu sebagai gunung es ditengah lautan yang ada
diatas permukaan air laut itu menggambarkan kesadaran,sedangkan dibawah
permukaan air laut-yang merupakan bagian terbesar menggambarkan
ketidaksadaran.Di dalam ketidaksadaran itulah terdapat kekuatan-kekuatan dasar
yang mendorong pribadi.Karena itu untuk benar-benar memahami kepribadian
manusia.Psikologi kesadaran yang oleg freud disebut psikologi permukaan tidak
mencukupi:orang harus menjelajah lebih dalam kedaerah ketidaksadaran dengan
mengembangkan psikologi dalam.Selama lebih dari 40 tahun Freud menjelajah ketidaksadaran
itu dengan metode asosiasi bebas dan berhasil mengembangkan teori kepribadian
yang kemudian besar sekali pengaruhnya dalam lapangan psikologi:
Teori
Freud mengenai kepribadian dapat diikhtisar dalam rangka struktur,dinamika dan
perkembangan kepribadian.
1.Struktur Kepribadian
Menurut
Freud kepribadian terdiri atas 3 sistem atau aspek,yaitu:
1.Das Es(the id),yaitu
aspek biologis,
2.Das Ich(the ego),yaitu aspek
psikologis,
3.Das Ueber Ich(the super ego),yaitu
aspek sosiologis.
Kendatipun ketiga aspek itu
masing-masing mempunyai fungsi,sifat,komponen,prinsip kerja,dinamika
sendiri-sendiri namun ketiganya berhubungan dengan rapatnya sehingga
sukar(tidak mungkin)untuk memisah-misahkan pengaruhnya terhadap tingkah laku
manusia;tingkah laku selalu merupakan hasil sama dari ketiga aspek itu.
2.
ALIRAN BEHAVIORISTIK
Teori Behaviorstik adalah teori yang
dicetuskan oleh Gage dan Berlin tentang perubahan perilaku sebagai hasil dari
penglaman.
Aliran
behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin , yaitu didalam suatu sistem
kompleks yang bertingkah lakumenurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam
pandangan kaum behavioris,individu digambarkan sesuai sesuatu orgame yang
bersifat baik, teratur dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas,
kegembiraan hidup, beraktivitas, seperti alat pengatur panas.
Kepribadian
sehat behavioristik:
manusia
adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol perilaku.
Manusia
tidak memiliki sikap diri sendiri
Mementingkan
faktor lingkungan
Menekankan
pada faktor bagian
Menekankan
pada tingkah laku yang Nampak dengan mempergunakan metode obyektif
Sifat
mekanis mementingkan masa lalu
Manusia diperlukan sebagai mesin,
layaknya alat pengatur panas yang mengatur semuanya. Aliran ini menganggap
manusia memberikan respon positif yang berasal dari luar. Dalam aliran ini
manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendri.
Jadi
manusia dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan
respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia dianggap
tidak memiliki diri sendiri.
Aliran ini sering dikatkan sebagai
aliran ilmu jiwa namun tidak peduli pada jiwa. Pada akhir abad ke-19, Ivan
Petrovic Pavlov memulai eksperimen psikologi yang mencapai puncaknya pada tahun
1940 – 1950-an. Di sini psikologi didefinisikan sebagai sains dan sementara
sains hanya berhubungan dengan sesuatu yang dapat dilihat dan diamati saja.
Sedangkan ‘jiwa’ tidak bisa diamati, maka tidak digolongkan ke dalam psikologi.
Aliran ini memandang manusia sebagai
mesin (homo mechanicus) yang dapat dikendalikan perilakunya melalui
suatu pelaziman (conditioning). Sikap yang diinginkan dilatih
terus-menerus sehingga menimbulkan maladaptive behaviour atau
perilaku menyimpang. Salah satu contoh adalah ketika Pavlov melakukan eksperimen
terhadap seekor anjing. Di depan anjing eksperimennya yang lapar, Pavlov
menyalakan lampu. Anjing tersebut tidak mengeluarkan air liurnya. Kemudian
sepotong daging ditaruh dihadapannya dan anjing tersebut terbit air liurnya.
Selanjutnya begitu terus setiap kali lampu dinyalakan maka daging disajikan.
Begitu hingga beberapa kali percobaan, sehingga setiap kali lampu dinyalakan
maka anjing tersebut terbit air liurnya meski daging tidak disajikan. Dalam hal
ini air liur anjing menjadi conditioned response dan cahaya lampu
menjadi conditioned stimulus.
Percobaan
yang hampir sama dilakukan terhadap seorang anak berumur 11 bulan dengan seekor
tikus putih. Setiap kali si anak akan memegang tikus putih maka dipukullah
sebatang besi dengan sangat keras sehingga membuat si anak kaget. Begitu
percobaan ini diulang terus menerus sehingga pada taraf tertentu maka si anak
akan menangis begitu hanya melihat tikus putih tersebut. Bahkan setelah itu dia
menjadi takut dengan segala sesuatu yang berbulu: kelinci, anjing, baju berbulu
dan topeng Sinterklas.
Ini
yang dinamakan pelaziman dan untuk mengobatinya kita bisa melakukan apa yang
disebut sebagai kontrapelaziman (counterconditioning).
Pandangan
behavioristic dengan menekankan pada aspek observasi dan proses internal
individu.Bagi mereka yang beraliran kognitif.Pandangan bandura dirasakan lebih
lengkap dibandingkan pandangan ahli behavioristic lainnya.Oleh karena teorinya
disebut teori belajar social atau modeling.Prinsipnya adalah perilaku merupakan
hasil interaksi resiprokal antara pengaruh tingkah laku,kognitif dan
lingkungan.Teorinya ini juga di dukung oleh percobaan eksperimental yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Singkatnya,Bandura
menekankan pada proses modeling sebagai sebuah proses belajar.Bandura membuka
perspektif baru dalam aliran behavioristic dengan menekankan pada aspek
observasi dan proses internal individu.Bagi mereka yang beraliran
kognitif,pandangan Bandura ini dirasakan lebih lengkap disbandingkan pandangan
ahli behavioristic lainnya.
Teori
utama dari Albert Bandura adalah observational
learning atau modeling adalah factor penting dalam proses belajar manusia.
3. ALIRAN HUMANISTIK
Dalam teori kepribadian sehat menurut Maslow, ada
beberapa point yang dijabarkan tentang pendekatan Maslow terhadap kepribadian.
Dia percaya bahwa menyelidiki kesehatan psikologis, satu-satunya tipe orang
yang dipelajari ialah orang yang sangat sehat. Berikut ini dijelaskan konsep
menurut Abraham Maslow kesehatan mental yang meliputi :
1. Hierarki kebutuhan manusia
Kita didorong oleh kebutuhan-kebutuhan universal yang
dibawa sejak lahir yang tersusun dalam suatu tingkat dari yang paling kuat
sampai yang paling lemah. Ibarat suatu tangga, kita harus meletakkan kaki pada
anak tangga pertama sebelum berusaha mencapai anak tangga kedua, dan
seterusnya, sampai kita mampu naik pada tingkat yang paling tinggi. Dan
kebutuhan-kebutuhan itu adalah :
1. Kebutuhan Fisiologis.
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang jelas terhadap makanan,
air, udara, tidur, seks dan pemuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan itu sangat
penting untuk kelangsungan hidup. Dan juga kebutuhan ini merupakan yang terkuat
dan sifatnya amat penting dari semua kebutuhan.
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman.
Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi kebutuhan-kebutuhan akan jaminan, stabilitas,
ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan akan rasa aman juga
merupakan kebutuhan untuk mendapatkan perlindungan agar dapat melangsungkan
hidup dengan baik.
3. Kebutuhan Akan Memiliki Cinta dan Kasih. Kebutuhan ini semacam layak untuk mendapatkan rasa
cinta dan kasih sayang terhadap orang lain, baik seperti orang tua, kakak,
adik, sahabat, ataupun saudara dengan tujuan agar merasakan perasaan memiliki.
Kita memuaskan kebutuhan-kebutuhan kita akan cinta dengan membangun suatu
hubungan akrab dan penuh perhatian, dan dalam hubungan ini memberi dan menerima
cinta adalah sama pentingnya.
4. Kebutuhan Akan Penghargaan. Yaitu penghargaan yang berasal dari orang lain dan juga
terhadap diri sendiri. Penghargaan yang berasal dari orang lain (dari luar)
misalnya popularitas ataupun keberhhasilan dalam masyarakat. Ada banyak cara
juga supaya orang lain bisa menghargai kita, menurut saya apabila dengan cara
yang negatif, kita bisa saja memamerkan serta gengsi kita dengan apa yang kita
miliki, seperti mengendarai mobil mewah yang kita miliki, membeli rumah besar,
dsb. Kita tidak dapat menghargai diri kita jika kita tidak mengetahui kita apa
dan siapa.
5. Aktualisasi diri. Apabila kita
telah memuaskan semua kebutuhan diatas, maka kita didorong oleh kebutuhan yang
paling tinggi, yaitu aktualisasi diri. Aktualisasi diri dapat didefinisikan
sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat kita,
pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita. Kita harus bisa menjadi menurut
potensi yang kita miliki. Maslow menyebutkan apabila kita dapat memuaskan
kebutuhan kita dari tingkat yang rendah, kita masih merasa aman secara fisik
maupun emosional, mempunyai rasa memiliki dan juga merasa bahwa kita adalah
diri yang berharga. Namun apabila kita gagal dalam tahap aktualisasi diri ini,
maka kita akan merasa kecewa, tidak tenang dan tidak puas. Dengan begitu, kita
tidak akan berada dalam damai pada diri kita sendiri dan tidak bisa dikatakan
bahwa kita sehat secara psikologis.
2. Kepribadian
yang sehat menurut Maslow
Seperti yang disebutkan diatas, menurut Maslow jika
tingkat kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa
disebut sebagai manusia yang sehat secara psikologis. Maslow juga menyebutkan
bahwa orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan
baik dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih
tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan
memahami dunia sekitar mereka. Orang-orang yang mengaktualisasikan diri itu
tidak berjuang, tetapi mereka berusaha, Maslow menyebut teori ini dalam
“metamotivation”. Ia juga menulis “Motif yang paling tinggi ialah tidak
didorong dan tidak berjuang”, itu berarti memang orang yang mampu
mengaktualisasikan diri tidak berjuang melainkan berusaha.
Menurut Maslow, syara untuk mencapai aktualisasi diri
adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi tela disebutkan, yaitu memuaskan
hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya yang pertama adalah kebutuhan
akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, serta penghargaan diri.
Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi
diri.
Kita juga tidak membutuhkan kebutuhan-kebutuhan tersebut
dalam waktu yang sama, akan tetapi dapat membutuhkannya dalam waktu yang
berbeda. Hanya kebutuhan yang sangat penting yang akan dirasakan pada saat
bersamaan dan dalam setiap momen tertentu.
REFERENSI:
Schultz,
Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian Sehat. Yogyakarta :
Kansius
Freist,
J & Freist, Gregory (1998), Theories of Personality, Amerika : Mc Graw
Hill.
Supratiknya, A. (1993). Psikologi
Kepribadian 1 Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta: Kanisius
0 komentar:
Posting Komentar